Dani Arma

Dokter di Lubuklinggau. asal indralaya.

AWAS!! Amanah berlebih, Awal Korupsi!!

“Kampus adalah medan latihan dan persiapan, tak hanya kita yang mesti bersiap dan disiapkan, tak hanya kita yang mesti berlatih dan di latih, tapi juga rekan-rekan kita yang lain.”

Para mahasiswa adalah subjek dari setiap perubahan. Masa-masa ini adalah masa emas dimana idealism, dan fisik menjadi kelebihan yang tak dimiliki masa yang lain, namun saat ini saya melihat masa depan bangsa ini tetap akan sama seperti masa-masa pemuda yang lampau.

Dulu, jika kita lihat bagaimana soekarno, hatta, dan pemuda lain berjuang memerdekakan bangsa, lalu setelah itu, lihatlah bagaimana kesudahannya, soekarno tumbang, soeharto jatuh, habibie lengser, gusdur angkat kaki.

Saat ini ternyata hal itu pun terjadi, bagaimana para aktivis-aktivis seperti lupa kulitnya dulu, lupa dengan tetes keringat dan darah ketika mereka mahasiswa, lupa dengan luka dan letih yang mereka dapatkan dulu, karena semua itu telah terganti dengan kenikmatan dan jabatan.

Saat ini, betapa banyak mahasiswa yang aktif dalam organisasinya, namun tidak focus. Tidak di pungkiri, kader yang kurang, dan kualitas kader yang belum mumpuni menjadi alasan tuk memakai kader-kader yang sudah matang. Akhirnya, kader-kader ini keletihan, dan kader-kader dengan amanah yang berjubel pun ada dimana-mana, dampaknya, tentu akan terjadi amanah-amanah yang terbengkalai. Mesti kita pahami, kampus adalah medan latihan, ada medan besar diluar sana yang harus kita hadapi, jadi jangan sampai medan kampus ini justru menjadi tempat para kader berguguran.

Namun, tidak hanya kader letih yang berguguran, tapi ada kader-kader yang merasa kurang di percayai Karena tak ada amanah, yang akhirnya mereka perlahan keluar juga. Lebih dari itu, kader-kader yang kuat, yang mampu bertahan, jika tidak mampu meluruskan dan memurnikan niatnya, maka dia dapat jatuh ke dalam ‘asyik’nya menjadi aktifis, jatuh ke dalam ‘mimpi-mimpi’ yang mereka harapkan di masa yang akan datang.

Kader-kader yang jatuh kedalam ‘asyiknya’ jati aktivis ini kemudian menguasai seluruh amanah yang ada, mulai internal, regional, nasional, internasional, dan eksternal. Ketika seseorang dibutuhkan suatu amanah lagi, maka dialah yang dihubungi, dan akhirnya, dia lagi yang memikul amanah itu.

Hal ini terjadi, tak dapat menyalahkan sang kader juga. Pengalaman yang dia miliki menjadi suatu kelebihan, sehingga semua amanah menginginkannya, namun, tentu sebagai kader yang bijak, tak semestinya kita takut, atau ragu membagi amanah ini kepada orang lain, karena ketakutan-ketakutan ini, akan menjadi awal kita untuk asyik dalam amanah, lupa dengan niat, dan akhirnya memanfaatkan amanah untuk pribadi, inilah maksud saya awal korupsi.

Lihatlah betapa banyak saat ini, para bupati merangkap sebagai ketua perkumpulan, lihatlah betapa banyak gubernur, merangkap ketua partai, dan sebagainya. Kenapa hal ini terjadi?karena kecintaan mereka mendapatkan fasilitas, kemewahan, nama besar, link, kenalan dan semua kedigdayaan dengan jabatan-jabatan itu.

Begitupun yang terjadi pada mahasiswa. Menjadi enterpreuner, menjadi ketua organisasi, menjadi sekretaris, wilayah, nasional, regional, internasional, internal, eksternal, pembicara, dan semua bidang di lahap, kenapa??karena semua informasi di dapatkannya, karena semua orang mengenalnya, karena semua kemewahan akan di dapatkan, karena akan mendapat link dimana-mana, akan mendapat kenalan dimana-mana. sekali lagi hal ini terjadi jika kesalahan niat.

Maka, sebagai seorang aktifis, Hal ini awalnya terjadi karena kekurangan orang, yang akhrinya mencomot kader terkenal sebagai pemegang amanah itu, focus dalam amanah tidak terjadi, akhirnya amanah banyak yang terbengkalai, dan hal ini membuat sebuah tekanan pada kader, prestasi-prestasi pun ingin diraih, namun apa daya.

Saat ini, sebuah pemurnian niat sedang dilakukan, tentu, kader-kader yang lain jangan sampai mengalami hal yang sudah dialami oleh kader2 sebelumnya.

Sehingga setiap aktivis, baiknya memegang maksimal 3 amanah saja. Walaupun kita pahami, mungkin kualitas seseorang membagi waktu dapat lebih dari tiga, tapi, lebih dari itu kawan, Kampus adalah medan latihan dan persiapan, tak hanya kita yang mesti bersiap dan disiapkan, tak hanya kita yang mesti berlatih dan di latih, tapi juga rekan-rekan kita yang lain.

Tinggalkan komentar »